Ads
Ads
CB Magazine »
fashion hijab
,
livestyle
»
Fashion hijab warna hitam yang Multikesan
Fashion hijab warna hitam yang Multikesan
Posted by CB Magazine on Thursday, June 25, 2015 |
fashion hijab,
livestyle
Rasanya tidak ada yang menolak fashion hijab hitam tersimpan apik di lemari. Dan biasanya paling tidak ada satu atau dua helai dari fahion hijab ada warna hitamnya. Sama seperti fashion hijab warna putih, fashion hijab hitam senantiasa dibutuhkan, baik sebagai basic (dasar) maupun dress code pada acara-acara tertentu.
Jilbab scarf, kerudung pashmina hitam, gamis hitam akan menjadi perpadaun warna yang menarik dengan warna yang menyala. Walaupun kelihatanya teralalu ngejreng tapi warna kombinasi ini menjadi warna yang aman. Paduan hitam scarf/kerudung motif juga terlihat menarik. Begitu juga perpaduan motif dengan warna hitam jilbab dan bergo. Dan tidak ketinggalan pula warna hitam pashmina, gamis, dan tunic.
Dan elzatta hijab sudah membuktikannya di acara show elzatta hijab di panggung catwalk IFW tahun 2013. Menggunakan fashion hijab hitam, baik dalam bentuk tunik maupun gamis, elzatta menampilkan sederet koleksi hijab elzatta. Coba padukanlah tunic dan gamis warna hitam dengan hijab elzatta yang banyak dan warnannya yang menarik, justru itu akan membuat hasil pepadauan warna yang menarik.
Si Legam di Pusaran Kata
kata hitam berasal dari berbagai macam bahasa. Di antaranya, blæc yang diturunkan dari Inggris kuno dengan makna, hitam dan tinta. Juga blakkaz atau terbakar dari Proto-Jermanik. Lalu bhleg dari Proto-Indo-Eropa dengan makna membakar, kilau, bersinar dan kilat. Lainnya, blaken (membakar) dari Belanda, dan phlegein (membakar, hangus) dari Yunani Kuno.
Hampir seluruh bahasa mendefinisikan hitam sebagai sesuatu yang identik dengan gelap (hangus, terbakar, tinta). Ini karena hitam memang warna tergelap di antara deretan warna. Nihilnya proses penyerapan cahaya, membuat hitam menjadi gelap, sebuah warna yang berlawanan dengan putih.
Makannya hitam berkesan gelap dan suram, dan biasanya di kaitkan dengan kematian, kejahatan, sihir, kekerasan dan rahasia. Masyarakat romawi memakai warna hitam dalam suasana berduka. Ini ditandai dengan penggunaan toga gelap (pulla toga) oleh hakim Romawi pada abad ke-2 SM dalam upacara pemakaman. Dan biasanya warna hitam di pakai dalampakaian keluarga yang ditinggal wafat. Tak luput didalam puisi romawi juga kematian sering di ungkap dalam kata nigra hora/ jam hitam.
Pada abad pertengahan warna hitam biasanya menandakan hal yang jelek/ buruk atau dalam kesedihan, yang pastinya jauh dari kesan bahagia. Hingga sampai dengan abad ke 12, ada kejadian perseteruan biarawan cistercian dengan warna putih dan biarawanbenekdiktin yang pakai busana warna hitam. Piere adalah kepala biara benidiktin memberikan tuduhan pada biara Cistercian terlalau berlebihan dengan memakai busana warna putih. Pendiri Cistercian dari clairvaux menjawab tuduhan itu bahwa warna hitamlah yang indentik dengan kegelapan atau setan, yaitu neraka , kematian dan dosa. Adapun putih lekat dengan simbol kepolosan, kemurnian dan kebaikan.
Dan pada zaman perkembangannya warna hitam masih terkenal dengan warna suram dan juga menakutkan dan yang bertolak belakang dengan sebelumnya. Masyarakat Mesir kuno misalnya, justru mengasosiasikan hitam dengan hal positif sebagai tanah kaya yang dialiri Sungai Nil. Begitu pula pada sebutan emas hitam yang demikian akrab di telinga masyarakat Timur Tengah sebagai sebuah simbol bagi tambang minyak bumi yang berkelimpahan.
Menurut Sejarah Fashion tentang warna hitam
Pada zaman Prasejarah warna hitam itu sudah ada. Dan itu semua terlihat dari berbagai lukisan Gua yang sudah dibuat pasa era Neolitikum dan Paleolitikum. Gua Lascaux yang terletak di kota Perancis umpamanya, menyimpan bukti sejarah pembuatan warna hitam dari arang, dan tulang-tulang yang dibakar, juga gilingan bubuk oksida mangan. Beda halnya dengan abad ke 6 sebelum masehi, ada tembikar warna hitam yang dibuat oleh seniman.
Diabad pertengahan ini msesin cetak itu telah menjadi sinyal baik untuk sebagai tahap revolusi industri I. Dari penemuan ini, bersamaan dengan inovasi mesin uap, lahir sebuah peradaban baru yang membuat pergerakan dunia semakin ‘berwarna’.
Pada abad ini bangsawan dan para anggota kerajaan sangatlah jarang untuk menyimpan baju warna hitam. Dan mereka ini lebih menyukai warna cerah seperti merah. Warna hitam hanya terdapat pada bulu musang, yang acap dipakai sebagai jubah.
Cara pandang terhadap warna hitam mulai berubah di abad ke-14. Dan ada beberapa yang mengubah cara pandang ini:
1. Telah adanya pewarna hitam yang kualitasnya tinggi.
2. Adanya hukum sumptuary di daratan eropa, yang melarang memaki warna hitam untuk pakaian mewah atau mahal kecuali dari kalangan bangsawan. Jubah merah menyala dari Venesia dan kain biru merak dari Florence, hanya boleh dipakai keluarga bangsawan.
Keadaan ini di respon oleh banker kaya yang berasal dari italia utara yang telah memakai jubbah dan gaun warna hitam yang mahal. Hal sama juga dilakukan oleh para hakim dan pejabat pemerintah yang mulai mengenakan jubah hitam.
Tak dinyana, warna hitam pada kain mahal, justru membahasakan elegensi. Keluarga kerajaan dan bangsawan tak mau kalah, mereka ikut memakai busana berwarna hitam. dan yang menggunakan warna hitam juga adalah Duke Of milan dan juga pangeran savoy .
Seting pikir hitam sebagai warna penuh keburukan dan kejahatan, seketika berganti menjadi warna dengan simbol martabat, kekuasaan, kesederhanaan dan kerendahan hati. Dengan adanya asumsi ini membuat para kerajaan dan pengadilan di eropa menggunkan warna hitam di penghujung abad yang ke 16.
Memasuki abad ke-18 atau Zaman Pencerahan Eropa, warna hitam tidak lagi menjadi favorit dalam berbusana. Warna pastel,kuning,hijau, putih dan biru justru menjadi salah satu pilihan warna untuk kalangan bagsawan kelas atas. Namun sehabis Revolusi Perancis, warna hitam kembali disuka. Bisa jadi ini, menjadi sikap perlawanan masyarakat Perancis terhadap kemewahan hidup yang dilakukan keluarga kerajaan dan bangsawan bertahun-tahun lamanya.
Setelah itu pada abad yang selanjutnya dengan berkembangnya industry textile dan hadirnya penemuan warna hitam sintsis pakaian warna hitam bisa digunkan oleh masyarakat umum. Di abad ini pula, warna hitam kian populer dalam peraturan bisnis pakaian untuk segmen kelas atas dan menengah baik di Eropa (Inggris utamanya) dan Amerika.
Pada saat abad ke 20 tahun 1950 warna hitam diartikan dalam dua kategori individualitas juga pemberontakan intelektual juga sosial . Geng-geng jalanan, geng motor sampai artis dan intelektual, mengenakan hitam sebagai bentuk protes terhadap nilai-nilai tertentu. Selebrasi ini telah minjadi symbol pemberontakan yng telah mewarnai di Film Wild One.
Sampai penghujung abad ke-20, hitam merupakan warna yang banyak diadopsi subkultur fashion punk, dan subkultur gothic. Kendati demikian, kesan hitam yang elegan dan berkarakter tetap eksis, berdampingan dengan kesan hitam lainnya dalam dunia busana.
sederet designer yang ternama contohnya membuat warna hitam menjadi menawan. Sebut saja Coco Channel yang mengatakan, “Wanita sejatinya hanya memerlukan tiga hal: gaun hitam, sweter hitam, dan seorang pria yang dicintainya.” Sedangkan Gianni Versace warna hitam sebagai inti keanggunan dan kesederhanaan.” Tak ketinggalan Yves Saint Laurent yang menyebut hitam, media penghubung fashion dan seni.
Fashion Hijab berwarna hitam
D dalam dunia fashion hijab juga jadi salah satu warna andalan atau favorit. Warna hitam ini juga bisa untuk menghindari warna transparan yang dilarang dalam muslim. Dan hal ini mungkin bisa jadi alasan muslimah Arab, Iran, Irak dan lainnya pilih warna hitam untuk abaya dan niqabnya. Juga warna hitam untuk gamis, pasmina dan kerudung atau scarf. Warna hitam dipilih mereka pula untuk menampilkan kesan simple, tidak berlebih-lebihan.
Kendati kental nuansa suram, namun kesan elegan hitam senantiasa memikat hati. Dan hal ini yang membuat designer Indonesia sering memasukan warna hitam dalam koleksinya. seperti Ida Royani, dia diantara designer fashion hijab Indonesia yang menyukai fashion hijab warna hitam. didalam karya fashion hijab-nya banyak dominasi warna hitam.
Desainer lainnya dari fashion hijab Indonesia, penyuka fashion hijab hitam, adalah Errin Ugaru. Dalam bukunya, 'The Black Side of Errin Ugaru', Errin memaparkan karyanya yang didominasi fashion hijab hitam. Melalaui Fashion hijab warna hitamnya errin memberikan kesan kuat, misterius dan percayadiri.
Pilihan warna hitam memang tiada matinya. Apabila di padukan dengan warna putih, cokelat tanah, biru tua dan abu-abu, warna hitamnya akan menjadi salahsatu warna basic. Dalam setiap aksi panggung runaway fashion hijab, hitam masih menjadi andalan warna. Pada pergelaran event Jakarta Islamic Fashion Week2013, banyak warna hitam putih yang mewarnai fashion hijab.
Itu bisa dilihat dari koleksinya rumah ayu yang menampilkan yang sudah menampilkan fashion hijab hitam putih dalam design gamis, kaftan,tunic yang terkesan modern dan wearable .
Ads
No comments: